CCP bersifat sangat umum. Tim krisis harus menyesuaikan rencana agar sesuai dengan krisis tertentu;
CCP harus selalu diperbaharui, CCP harus diperiksa minimal 1-2 kali dalam setahun untuk mengetahui apa yang harus direvisi; dan
CCP harus diuji coba. Uji coba dapat menunjukkan kelemahan yang harus diatasi sebelum krisis yang sebenarnya terjadi.
CCP bukanlah satu-satunya alat dalam menghadapi krisis. Organisasi juga perlu memiliki:
Crisis Appendix: Dokumen pendukung yang berisi informasi mendetail tentang prosedur darurat.
Business Continuity Plan (BCP): Rencana untuk memastikan operasi bisnis tetap berjalan selama atau setelah krisis.
Mass Notification System: Sistem pemberitahuan darurat yang digunakan untuk menginformasikan stakeholder mengenai perkembangan situasi krisis.
Dalam membangun kembali reputasi organisasi yang sudah terkena dampak, ada beberapa poin utama: