Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siswa SMA Labschool Kebayoran Juara Umum di Festival Folklore Internasional 2025

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Senin, 30 Juni 2025 |19:01 WIB
Siswa SMA Labschool Kebayoran Juara Umum di Festival Folklore Internasional 2025
Siswa SMA Labschool Kebayoran Juara Umum di Festival Folklore Internasional 2025 (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - SMA Labschool Kebayoran menyabet juara umum (grand prix) Festival Folklore Internasional ke-21 yang diselenggarakan di Primorsko, Bulgaria. Festival Folklore adalah ajang bergengsi bagi pelajar seluruh dunia untuk menampilkan seni budaya dari masing-masing negara. 

SMA Labschool Kebayoran menjadi salah satu delegasi Indonesia yang membawa misi budaya.  Grand Prix adalah fase final  setelah babak seleksi, di mana grup terbaik bersaing untuk meraih posisi tertinggi dan poin signifikan dalam World Ranking List.

Kepala SMA Dr. Suparno, MM mengungkapkan seni budaya Indonesia yang diperkenalkan adalah tari dan lagu daerah. Seluruh peserta adalah siswa SMA Labschool Kebayoran yang telah menjalani latihan dalam beberapa bulan sebelumnya.

“Ada delapan tarian dan tiga lagu daerah yang dibawakan siswa. Alhamdulillah kita bisa menyabet juara umum pada tahun ini,” ujar Suparno seperti yang dikutip dari rilis yang diterima media pada Senin (30/6/2025). 

Delapan tarian yang dibawakan adalah Mistik Gandrung Banyuwangi, Legong Mahawidya, Asok Manyasak, Lenggang Nyai, Bujang Ganong, Piring Sofyani, Lancang Kuning dan Papua Mambo Simbo. Tarian ada yang dibawakan grup dan solo. Sementara, lagu daerah yang dibawakan adalah Keroncong Kemayoran, Rungkad dan Si Patokaan. 

“Ini tentunya sangat membanggakan mengingat tahun lalu SMA Labschool Kebayoran juga mendapat juara umum International Youth Festival of Music and Arts-Muses 2024 di Bulgaria,” tambah Suparno. 

Sementara itu, ketua misi budaya dari siswa Nabil Athadaffa Muliawan menjelaskan misi budaya ini diberi nama preda vicaka Nusantara yang artinya pembawa kebijakan cinta Nusantara. Menurutnya, preda vicaka Nusantara adalah sebuah keluarga yang terbentuk melalui banyak tempaan dan rintangan. 

“Selama tiga bulan penuh, kami berlatih tanpa henti, mematangkan konsep, menyatukan langkah, dan menanamkan semangat Nusantara dalam setiap gerakan,” jelasnya. 

 

Nabil menambahkan ada 27 siswa terbaik SMA Labschool Kebayoran untuk tampil di Bulgaria, membawa begitu banyak budaya Indonesia, mulai dari Gandrung Banyuwangi, Bujang Ganong, Rungkad, hingga ragam tarian dari barat hingga timur Nusantara.

“Saat nama Indonesia dipanggil sebagai pemenang, rasanya tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Semua lelah, waktu, dan pengorbanan selama persiapan terbayar tuntas di atas panggung itu,” ujarnya dengan mata berbinar.

Menurutnya, dia bersama kawan-kawannya mengikuti kegiatan ini untuk membawa nama baik bangsa dan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia ke mata dunia. Dari misi budaya ini, mereka belajar banyak tentang kerja keras, kebersamaan, ketahanan mental, dan rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia yang luar biasa.”

Siswa yang berhasil menoreh prestasi antara lain Fathiya Nahla Assyifa (solo tari), Safia Tiara Salsabila (solo tari),  Qintara Annasha Shyana-AleezaSafiya Ardiansyah (grup tari), Safa Tiara Salsabila-Nabil Athadafia Muliawan (grup tari), Zahra Khalisa Laksana-Idea Pilar Arzarita-Keisha Iliana Danielle Andryanto (grup tari), Amal Deasafaputra-Keanan Athaya Kurniawan-Rakha Ilyasa Rizki Siregar-Christian Joshua Bonatua Siagian (grup tari).

Siswa yang membawakan lagu daerah secara solo adalah Tibiadzka Keiko Abimata, Dyah Kiara Kalyana dan Danisa Amira Nurjannah. Jumlah keseluruhan tim yang diberangkatkan mencapai 27 siswa, dua guru pendamping (Dr. Novita Sari Ayu MA, dan Cipto, M.Pd) serta dua coach tari.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement