DEPOK - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro bungkam perihal adanya aksi demontrasi ratusan dosen ASN meminta agar mencairkan tunjangan kinerja (tukin) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada hari ini.
Mendikti Satryo bungkam tidak menanggapi perihal adanya aksi demontrasi ratusan dosen ASN terkait pencairan tukin tersebut.
"Oke mas, permisi, permisi kasih jalan dulu," ucap salah satu pengawal Mendikti Satryo usai menghadiri Dies Natalis ke-75 Universitas Indonesia (UI) di Balai Sidang, Depok, Jawa Barat. Satryo bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menjadi pembicara orasi ilmiah dalam sidang terbuka tersebut.
Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia, Yusril Ihza Mahendra; dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi.
Ratusan dosen melakukan aksi demo di depan Monumen Nasional (Monas) dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). Mereka melakukan menuntut pemerintah untuk membayar Tunjangan Kerja (Tukin).
Bedasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, nampak para dosen yang berstatus ASN ini membawa sejumlah spanduk tuntutan. Mereka mengklaim bahwa Tukin tersebut belum dibayarkan sejak 2020.
Adapun aksi hari ini diinisiasi oleh Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi). Mereka pun terlihat juga kompak mengenakan pakaian berwarna putih dengan pin bertuliskan Adaksi yang dipasang di dada kanan.
"Kami menuntut bayarkan tukin sejak 2020," tulis spanduk yang dibawa peserta aksi.