Pada kesempatan itu ia berharap masyarakat Pulau Alor dapat mengunjungi Jambore GRUF 2025 di hari terakhir, pada 3 Meil 2025 dan belajar langsung bagaimana peduli pada perubahan iklim dan dapat berkontribusi nyata. Dengan sukacita Bupati Alor juga menyambut peserta Jambore GRUF 2025 yang tidak hanya datang dari Kabupaten Alor, tapi kabupaten-kabupaten dan kota lain di NTT.
Jambore GRUF adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Koalisi Kelompok Orang Muda Untuk Perubahan Iklim (Koalisi KOPI) sejak 2022. Setiap tahun sedikitnya 100 anak muda dari 12 Kabupaten/Kota, yaitu Flores Timur, Sikka, Ende, Nagakeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Alor, Lembata, Sumba Timur, dan Timor bertemu dan bertukar pengalaman.
Tahun ini angka peserta Jambore GRUF meningkat sekitar dua kali lipat menjadi 219 orang dan berasal dari 15 Kabupaten/Kota se-NTT, dengan tambahan peserta peninjau dari tiga kabupaten, yakni Rote, Atambua dan Sumba Barat Daya. Selain dari kabupaten/kota se-NTT, Jambore GRUF kali ini juga dihadiri peserta peninjau dari Yogyakarta dan Jakarta.
“Acara ini memang diselenggarakan tahunan, jadi sebagai ajang pertemuan anak muda. Niatnya, nantinya akan menjadi seluruh NTT. Tujuan pertemuan kita untuk belajar Bersama, lalu melakukan kampanye-kampanye tentang perubahan iklim,” kata Direktur Koalisi KOPI, Dicky Lopulalan saat pembukaan Jambore GRUF 2025.
Koalisi KOPI selama ini menghimpun komunitas-komunitas anak muda non-aktivis lingkungan yang ada di berbagai daerah di NTT untuk bergerak di aksi dan kampanye mengenaik perubahan iklim, dan Jambore GRUF adalah salah satu dari kegiatan regular tahunannya.
“Seringkali ketika isu perubahan iklim, yang kita cari adalah solusi-solusi yang tidak pada tempatnya. Teman-teman muda di sini semuanya berkumpul untuk belajar, mencari tahu, solusi sebenarnya seperti apa,” kata Dicky mengenai tujuan penyelenggaraan Jambore GRUF 2025.