"Memanfaatkan fenomena bermain lato-lato sebagai momentum untuk mengembalikan dunia bermain anak-anak dari ketergantungan dan kecanduan terhadap gawai sebagai sarana dalam membentuk karakter dan kreativitas peserta didik,” demikian point empat dalam surat yang ditandatangani Kepala Disdik Lilis Yuliasih itu.
Kepala Seksi PDPK SD Disdik Majalengka Tessa Perdana menjelaskan, fenomena lato-lato bisa menjadi moment untuk mengasah kreativitas peserta didik, dengan memainkan permainan tradisional.
“Memanfaatkan fenomenanya, bukan spesifik pada alat lato-lato nya. Ada banyak permainan tradisional, yang sebenarnya bisa mengasah daya kreativitas peserta didik,” kata Tessa kepada MPI.