Kendati demikian, Sujatmiko menilai waktu pendaftaran hingga verifikasi PPDB hanya memiliki waktu singkat. Sehingga tidak menutul kemungkinan bisa terjadi kesalahan atau human error.
"Apalagi terpecah-pecah di sekolah-sekolah. Kita bukan ahli yang tidak mungkin salah," ungkapnya.
Di samping itu, pihaknya juga masih menerima keluhan dari orangtua murid yang tidak terima dengan hasil pengumuman PPDB tingkat SMP. Keluhan orangtua itu karena putra dan putrinya tidak lolos PPDB dikalahkan orang yang zonasinya lebih jauh.
"Setelah kita cek, yang dilihat kan zona mana. Kadang di zona 1 hanya 500 atau 1.000, tapi di zona 5 kan lebih jauh. Kuota zona ini kan berbeda. Salah membaca itu. Kita jelaskan saja. Kan ada passing grade, ada 7 zona. Ada yang di dalam ada yang di luar, tapi yang di luar jarang dimanfaatkan," pungkasnya.