Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Riwayat Pendidikan Andra Soni, Gubernur Banten yang Cabut Status Nonaktif Kepala SMAN 1 Cimarga

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Kamis, 16 Oktober 2025 |20:41 WIB
Riwayat Pendidikan Andra Soni, Gubernur Banten yang Cabut Status Nonaktif Kepala SMAN 1 Cimarga
Riwayat Pendidikan Andra Soni, Gubernur Banten yang Cabut Status Nonaktif Kepala SMAN 1 Cimarga (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA Riwayat pendidikan Andra Soni, Gubernur Banten yang mencabut status nonaktif Kepala SMAN 1 Cimarga. Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, dicopot usai menampar salah satu siswa yang ketahuan merokok. Dini juga menjalani pemeriksaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten.

Pencopotan Dini terjadi setelah adanya aksi mogok massal dari ratusan siswa. Mereka mendesak agar Dini dilengserkan dari jabatannya.

"Iya, sudah dinonaktifkan. Pak Gubernur dan Pak Sekda langsung yang memutuskan," kata Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dindikbud Banten Wilayah Lebak, Gugun Nugraha.

Riwayat Pendidikan

Andra Soni, yang lahir di Jakarta pada 12 Agustus 1976, memiliki latar belakang pendidikan yang cukup beragam dan mencerminkan semangat untuk terus belajar serta mengembangkan diri.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Gandaria 03 Jakarta Selatan pada tahun 1989, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 240 Jakarta pada 1992. Pada tingkat SMA, Andra belajar di SMA 46 Jakarta Selatan dan SMA 10 November 1945 Bandung, lulus pada tahun 1995.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Andra melanjutkan studi tinggi di bidang ekonomi dan manajemen. Pada 2001, ia meraih gelar D3 dari STIE Bhakti Pembangunan Jakarta, sebuah langkah awal yang membantunya memahami lebih dalam dunia bisnis dan ekonomi.

Keinginan untuk terus maju membawanya menempuh pendidikan S1 di bidang Manajemen di STIE Banten, yang ia selesaikan pada tahun 2021.

Tidak berhenti sampai di situ, Andra Soni kembali menekuni pendidikan lebih lanjut dan berhasil meraih gelar S2 di bidang Administrasi Publik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada 2023.

 

Kronologi Kasus SMAN 1 Cimarga

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dindikbud Banten Wilayah Lebak, Gugun Nugraha, mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut. Dini, kata dia, telah mengakui adanya penamparan kepada siswa. Hal itu dilakukan karena ia merasa kesal sang siswa tidak mau mengakui bahwa dirinya tengah merokok meski telah kepergok.

"Lepas kontrol karena siswa tidak mau ngaku kalau merokok. Padahal sudah ketahuan," katanya.

Gugun melanjutkan, untuk sementara SMAN 1 Cimarga akan dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt). "Sementara mungkin Plt, ya. Siapa Plt-nya saya belum tahu," tandasnya.

Kasus ini bermula saat Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, menegur salah seorang siswa kelas 12 yang ketahuan merokok di area sekolah. Karena tak mengaku, Dini akhirnya refleks menampar pipi siswa tersebut.

Dini mengakui hal tersebut, namun menegaskan bahwa tamparan itu dilakukan secara pelan dan merupakan bentuk pendekatan tegas untuk mendisiplinkan anak.

Pihak keluarga yang tidak terima kemudian melaporkan kepsek ke polisi. Selain itu, pasca penamparan, sebanyak 630 siswa sekolah tersebut melakukan aksi mogok sekolah pada Senin, 13 Oktober 2025.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement