Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dindikbud Banten Wilayah Lebak, Gugun Nugraha, mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut. Dini, kata dia, telah mengakui adanya penamparan kepada siswa. Hal itu dilakukan karena ia merasa kesal sang siswa tidak mau mengakui bahwa dirinya tengah merokok meski telah kepergok.
"Lepas kontrol karena siswa tidak mau ngaku kalau merokok. Padahal sudah ketahuan," katanya.
Gugun melanjutkan, untuk sementara SMAN 1 Cimarga akan dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt). "Sementara mungkin Plt, ya. Siapa Plt-nya saya belum tahu," tandasnya.
Kasus ini bermula saat Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, menegur salah seorang siswa kelas 12 yang ketahuan merokok di area sekolah. Karena tak mengaku, Dini akhirnya refleks menampar pipi siswa tersebut.
Dini mengakui hal tersebut, namun menegaskan bahwa tamparan itu dilakukan secara pelan dan merupakan bentuk pendekatan tegas untuk mendisiplinkan anak.
Pihak keluarga yang tidak terima kemudian melaporkan kepsek ke polisi. Selain itu, pasca penamparan, sebanyak 630 siswa sekolah tersebut melakukan aksi mogok sekolah pada Senin, 13 Oktober 2025.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)