Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno mengatakan tidak ada bantuan biaya terhadap puluhan siswa tersebut. "Enggak ada, karena kita hanya memfasilitasi sampai dia bisa memperoleh sekolah," katanya.
Sutarno melanjutkan, kasus dugaan puluhan siswa yang didiskualifikasi ini ditangani Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Pihaknya juga akan memberikan pembinaan hingga sanksi tegas kepada oknum guru dan lainnya yang terlibat dalam praktik cuci rapor itu.
"Yang kedua, kalau memang itu pegawai dan sebagainya yang melakukan hal-hal tersebut tentunya akan kami lakukan tahapan-tahapan atau tindakan-tindakan. Ada yang memang dilakukan pembinaan, ada memang nanti kalau memang sanksi harus kita sanksi dan sebagainya," katanya.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyayangkan terjadi sejumlah kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Jabar. "Kami sedih, seharusnya tingkat pendidikan ini dimulai dengan kebaikan tetapi ini malah diawali dengan kecurangan," ucap Bey.
Bey memastikan, seluruh kasus kecurangan yang terjadi pada PPDB 2024 ini akan dilaporkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Saya berharap tahun depan akan lebih baik lagi, dan kami juga akan melaporkan semuanya ke Kemendikbud tentang evaluasi PPDB tahun Ini," ungkapnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi mengungkap kronologi terkuaknya praktik cuci rapor di Depok. Hal ini karena terjadinya anomali pada nilai rapor. Kemudian oleh bidang pengawasan PPDB Jabar dan Panitia PPDB SMA di salah satu SMA di kota Depok dilakukan validasi ke sekolah asal ke SMP.
"Tetapi pada saat divalidasi ke sekolah, disandingkan antara nilai rapor yang diupload oleh CPD dengan buku rapor dan juga buku nilai yang ada di sekolah, itu tidak ada perbedaan nilai (sesuai maksudnya). Nah, tentu karena nilai semua sama, yang diupload, buku rapor yang bersangkutan, nilai rapor di sekolah juga sama, jadi 51 CPD ini diterima jalur prestasi rapor," tambahnya.