Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerpen Khalayan yang Menarik, Rumah Tua Berharga hingga Siluet Hitam

Opini , Jurnalis-Kamis, 07 Desember 2023 |12:30 WIB
Cerpen Khalayan yang Menarik, Rumah Tua Berharga hingga Siluet Hitam
Contoh cerpen berjudul Khayalan (Foto: Kinara Putri Razna Naina)
A
A
A

jadi malam itu aku dan Naka akan bersantai di sana sembari memakan persediaan snack. Tiba – tiba Naka berkata kepadaku bahwa Ia akan pergi keluar sebentar untuk mencari snack di warung yang masih buka, Naka adalah tipe orang yang jika Ia ingin sesuatu Naka akan langsung melakukan cara apapun agar mendapatkan yang Ia mau. Sembari menunggu Naka aku akan berduduk santai dan membayangkan betapa konyolnya aku dan Naka saat menemukan rumah tua ini.

Komplek kita termasuk komplek yang sudah lumayan tua. Otomatis bangunan-bangunannya sudah usang dan desain rumahnya sangat terlihat seperti bangunan tua, walaupun beberapa rumah sudah di renovasi agar mengikuti desain rumah di jaman ini. letaknya hanya beberapa blok dari rumah kita berdua. Awalnya kita berdua menemukan rumah tersebut saat aku dan Naka sedang bermain dengan teman sekomplek namun tiba tiba ada seekor anjing yang lepas kendali dari pemiliknya. Karena kita berdua takut kepada anjing maka dari itu kita lari. Mungkin karena aku dan Naka lari, anjing tersebut mengira bahwa kita mengajak anjing tersebut main dan berakhir anjing tersebut tetap mengejar kita berdua.

Aku dan Naka berlari sekuat tenaga untuk kabur dari anjing yang mengejar kita. Kita berlari hingga kita merasa bahwa anjing tersebut sudah tidak mengejar kita dan tidak terlihat dari pandangan aku dan Naka, kita memakai kesempatan itu untuk istirahat karena kita berdua sangatlah lelah. Kita berdua duduk di aspal dengan nafas yang terengah-engah dan tertawa kecil karena aku dan Naka melihat satu sama lain seperti orang konyol yang lari seperti lomba marathon yang hanya dikarenakan oleh seekor anjing.

“Naka, sendal gue copot HAHAHAHA,” ujarku dengan tertawa.

Naka tertawa terbahak-bahak seperti tidak bisa mengontrol diri sendiri. Sekitar 5 menitan kita beristirahat tiba tiba anjing yang tadi mengejar kita muncul lagi jauh di depan kita, walaupun jauh aku tetap bisa melihatnya karena warna anjingnya berwarna hitam pekat jadi masih bisa terlihat dari jauh walaupun samar – samar.

“Naka…… anjingnya ada di depan situ Naka….” Ucapku kepada Naka, walaupun suaraku pelan tetapi Naka pasti tahu bahwa aku sudah takut setengah mati.

Kita berdua sangat kebingungan karena kita berdua di pojok dan anjing tersebut sudah di depan kita. Karena kita berdua sudah sangat panik dan tidak bisa berpikir panjang jadi kita berdua masuk ke dalam rumah dan hanya bisa berharap kalau rumah tersebut tidak ada penghuninya.

Saat kita masuk ke dalam, awalnya kita merasa sedikit takut karena rumahnya sudah sangat usang dan tidak terawat sama sekali, tetapi di waktu yang bersamaan kita merasa bersyukur karena rumah yang kita terobos masuk tidak berpenghuni sama sekali dan bahkan sudah kosong bertahun tahun. Kita melihat dalam rumah tersebut, masih ada beberapa perabotan rumah seperti lemari dan kaca yang masih terlihat baru, namun ada juga beberapa barang yang sudah sangat tidak layak pakai. Dari situ kita memutuskan untuk merapihkan lantai satu dari rumah tersebut dan menata agar nyaman. Tidak lupa kita menaruh perabotan yang tadi kita temukan seperti lemari dan kaca yang masih layak untuk dipakai.

“DOR!!” teriak Naka sambil menepuk pundakku untuk membangunkanku dari lamunanku.

“Dih apa apaan ngagetin aja” ucapku sembari tertawa kecil kepada Naka dan melihat tangan Naka yang sedang membawa sesuatu.

“Nih buat Danu” Naka menyodorkan satu kantong snack yang Ia beli tadi

Aku mengambil snack dari Naka lalu duduk di sofa rumah tua itu. Kita berdua menikmati snack yang dibeli Naka dan membicarakan hal yang ingin kita bicarakan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement