Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerpen Khalayan yang Menarik, Rumah Tua Berharga hingga Siluet Hitam

Opini , Jurnalis-Kamis, 07 Desember 2023 |12:30 WIB
Cerpen Khalayan yang Menarik, Rumah Tua Berharga hingga Siluet Hitam
Contoh cerpen berjudul Khayalan (Foto: Kinara Putri Razna Naina)
A
A
A

Siluet Hitam

“Kebenaran akan terungkap”

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 23:45 dan kita memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, aku tidak terlalu kaget jika orang tuaku belum tidur karena orangtuaku adalah tipe orang yang tidur larut malam untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Aku langsung menuju ke kamarku yang berada di lantai atas dan membersihkan diriku. Aku tidak makan malam dan memutuskan untuk langsung tidur karena sudah kenyang memakan snack bersama Naka tadi.

Keesokan harinya, mama membangunkanku untuk pergi ke sekolah. Aku langsung merapikan tempat tidurku dan bergegas untuk mandi karena waktu sudah menunjukan pukul 6:30. Aku memakan sarapanku dengan orang tuaku di meja makan dengan cepat dan langsung pergi ke rumah Naka.

“Nakaaaa,” teriakku sambil mengetuk pintu rumah Naka.

“Bentaaar, lagi turun tanggaa,” teriak Naka terdengar dari dalam rumah.

Tidak sampai 5 menit pintu rumah Naka terbuka, dan Naka muncul dari balik pintu rumahnya.

“Yuk langsung ke sekolah aja, udah sarapan kan?” tanyaku kepada Naka.

“Udah sih, tapi mau jajan dulu ke cilok Mang Abin,” jawab Naka.

Walaupun jarak rumah kita dan sekolah lumayan jauh, tapi kita memutuskan untuk berjalan kaki saja dan tidak merepotkan orangtua yang harus mengantarkan kita setiap pagi. Mungkin karena kita juga sudah terbiasa untuk berjalan kaki dengan jarak jauh.

Sesampainya di sekolah kita membeli cilok Mang Abin terlebih dahulu. Aku dan Naka sudah sering sekali untuk membeli jajanan di Mang Abin. Mang Abin sudah berjualan sejak kita masih kelas 5 SD dan sekarang kita sudah hampir mau lulus dari SMP. Selain cilok, Mang Abin juga berjualan berbagai macam es, mulai dari es teh manis, es buah, es sirup dan masih banyak lagi. Maka dari itu pada waktu makan siang, Mang Abin menjadi banyak pembeli karena hawa pada makan siang kebanyakan selalu panas, walaupun terkadang juga hujan.

“KRRINGGG,” bel berbunyi tepat pukul 7:30, siswa dan siswi mulai menuju ke kelas masing-masing.

Kelas aku dan Naka berada di lantai 3, jadi kita akan menaiki tangga hingga kita berada di lantai 3. Mata pelajaran pertama hari ini adalah Matematika. Aku dan Naka sangat malas untuk mengikuti pelajaran hari ini.

“Ah apasih ini Pak Tarno ngejelasinnya sambil main Handphone mana kita bisa ngerti apa yang diomongin ya,” protes Naka.

“Udah hush biarin aja palingan bentar lagi Pak Tarno suruh kita buat rangkum bab 4,” jawabku.

Dan benar saja, setelah Pak Tarno menjelaskan materi, kita semua disuruh untuk merangkum bab 4 dan mengerjakannya di loose leaf. Kita mengeluarkan buku paket kita dan mulai merangkum materi tersebut.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement