EPILOG
Setelah 2 minggu aku melakukan pemulihan akhirnya aku dibolehkan pulang, aku sudah sangat lelah terbaring di rumah sakit dengan makanan rumah sakit yang hambar. Di perjalanan aku sudah sangat tidak sabar untuk bertemu dengan papa dan adikku. Mereka belum sempat menjengukku lagi karena papa sibuk kerja dan adikku tidak ada yang mengantarkan ke rumah sakit, adikku belum boleh memesan gocar maupun grabcar karena umurnya yang masih termasuk muda. Sesampainya di rumah aku langsung membuka pintu mobil dan berlari kepada papa dan adik yang sudah menungguku di depan pintu. Aku memeluk mereka berdua dengan sangat erat. Saat aku memeluk papa, aku merasakan papa mengeluarkan air mata, tetapi Ia ingin terlihat tegar di depan anak-anaknya jadi Ia langsung buru-buru mengelap air mata yang jatuh. Setelah melepas rindu, kita berempat masuk ke dalam rumah dan makan siang bersama. Siang itu adalah salah satu siang terbaik yang pernah kualami di hidupku, kita makan banyak sekali makanan. Walaupun banyak makanannya tetapi tetap habis karena entah kenapa nafsu makanku bertambah sepulang dari rumah sakit, mungkin karena makanan rumah sakit tidak ada rasanya.
Setelah makan aku masuk ke dalam kamarku diikuti dengan adikku. Betapa terkejutnya aku ternyata kamarku dihiasi oleh balon berwarna hijau dengan balon bermotif alien, mungkin karena keluargaku tahu bahwa aku menyukai hal seperti itu. Aku memeluk adikku dengan erat dan mengucapkan terimakasih, tanpa diberitahu pun aku mengetahui bahwa yang menaruh semua balon di kamarku adalah adikku. Terdapat sepucuk surat diletakkan di atas kasurku. Sembari membaca surat tiba-tiba aku merasakan merinding sekujur tubuh, dari kepalaku sampai ujung jari kakiku. Aku tidak terlalu memikirkan hal tersebut karena tiba-tiba mama memanggil kita berdua dari lantai bawah. Aku pun mengajak adik untuk turun kebawah, saat aku menutup pintu aku melihat sosok yang aku kenal. Aku mengingat ngingat siapakah sosok itu? Kana. Sosok itu adalah Kana. Laki-laki yang lumayan tinggi dengan rambut belah tengahnya berdiri diam di pojok kamarku. Aku memutuskan untuk mendekati ‘Kana’ dan mengajaknya untuk berbicara, karena aku yakin sosok itu adalah Kana yang selama ini ada di khayalanku.
“Dek, turun duluan aja aku mau ngobrol sama temen kakak,” ucapku.
“Hah siapa?” tanya adikku.
“Itulohh, yang lagi berdiri di pojok kamar kakak,” balasku.
A ku melihat raut muka adikku yang terlihat sangat bingung. Dia seperti tak percaya apa yang telah aku katakan.
“Kenapa dek?” tanyaku.
“Itu gak ada orang loh kak disitu,” jawab adikku.
Saat aku menoleh ke arah pojok ruangan tempat Kana berada, sosok itu menghilang. Aku bertanya-tanya di kepalaku sendiri, siapakah sosok itu?
THE END
Nama : Kinara Putri Razna Naina
Kelas : XC
Sekolah: SMA Labschool Cirendeu
(Marieska Harya Virdhani)