Share

Keren! 2 Mahasiswa Indonesia Sabet Penghargaan Bergengsi di Harvard World MUN 2023

Muhammad Fadli Rizal, Okezone · Rabu 29 Maret 2023 14:49 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 29 65 2789474 keren-2-mahasiswa-indonesia-sabet-penghargaan-bergengsi-di-harvard-world-mun-2023-JjILLBkQ3n.jpg Adella dan Rifki (Foto Ist)

 

JAKARTA – Dua mahasiswa asal Indonesia, Adella Suwandhi (22) dan Rifki Saputra (22) meraih penghargaan bergensi Diplomacy Award Legal Committee di ajang Harvard World Model United Nation (MUN) 2023. Adella merupakan mahasiswi Unika Atma Jaya, sementara Rifki dari Universitas Jember.

Harvard World MUN merupakan salah satu ajang simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) paling prestisius yang diikuti lebih dari 2.000 peserta dari 110 negara setiap tahunnya.

 BACA JUGA:

Acara ini juga dikenal sebagai olimpiade terbesar untuk kegiatan MUN serupa di level internasional. Kali ini acara tersebut digelar di Paris, Perancis pada 12–16 Maret 2023 lalu.

Pada Harvard World MUN 2023 ini, Djarum Foundation mengirimkan delegasi yang terdiri dari sembilan mahasiswa, termasuk Adella dan Rifki.

Follow Berita Okezone di Google News

Adella dan Rifki yang dipasangkan sebagai double delegation untuk legal committee berhasil mengungguli 186 peserta dari berbagai negara. Mereka mendiskusikan isu Non-Self-Governing Territories atau teritori yang tidak memiliki pemerintahannya sendiri.

“Rasanya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan karena ini adalah ajang MUN internasional pertama saya. Tentunya pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras setelah selama dua bulan, kami digembleng dengan pelatihan dan simulasi intensif. Kami jadi semakin terarah memahami berbagai isu politik, hukum dan ekonomi global, serta mampu meningkatkan soft skill berbicara di depan publik, serta membuat tulisan ilmiah untuk persiapan ke ajang ini,” ujar Adella dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2023).

 BACA JUGA:

Dalam lomba itu, Adella dan Rifki disimulasikan sebagai delegasi Pemerintah Turki. Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral, yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya dalam menghadapi isu tersebut.

Pada kesempatan itu, teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset, dan kemampuan mengemukakan pendapat mereka pun diuji.

“Sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda bagi saya. Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan kesempatan untuk menjalin relasi, saya jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset. Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan dan mengakomodasi masukan dari kami,” kata Rikfi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini