2. Membiasakan Penghargaan Atas Keberagaman
Kedua, membiasakan penghargaan atas keberagaman. Menurut Wiwin, langkah itu sangat penting untuk mendorong anak-anak agar mampu menghargai dan menghormati keberagaman.
“Termasuk perbedaan kondisi keluarga, kondisi fisik, sosial-ekonomi, dan lain-lain. Sebab perundungan dekat dengan berbagai intoleransi, prasangka, dan diskriminasi yang muncul akibat ketidakmampuan menghadapi keragaman sekitar,” ucap ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) itu.
3. Pengawasan Aktif dan Efektif
Ketiga, mengupayakan pengawasan aktif dan efektif. Langkah itu bisa dilakukan dengan memantau perilaku anak dan bertindak cepat jika melihat adanya tanda-tanda perundungan.
4. Membangun Lingkungan Aman dan Positif
Keempat, membangun lingkungan yang aman dan positif. Ia mengatakan, lingkungan harus membuat anak-anak merasa nyaman untuk berbicara dan mengekspresikan diri mereka. Tidak hanya itu, lingkungan juga harus membuat mereka tidak merasa takut karena memiliki perbedaan dengan kebanyakan teman yang lain.
“Hal ini juga berfungsi untuk menciptakan atmosfer aman agar anak-anak juga tidak takut melaporkan kejadian perundungan yang dialami diri sendiri maupun teman lain, dan kemudian meminta bantuan,” kata ia.