Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Teliti Mangrove untuk Alternatif Bahan Pangan, Dosen Universitas Brawijaya Raih Gelar Profesor

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 26 Juli 2022 |14:03 WIB
Teliti Mangrove untuk Alternatif Bahan Pangan, Dosen Universitas Brawijaya Raih Gelar Profesor
Dosen Universitas Brawiijaya teliti mangrove untuk alternatif bahan pangan dan raih gelar profesor/Avirista Midaada
A
A
A

"Masalahnya mangrove itu sekarang habis berganti permukiman, tambak, saya ingin meneliti bagaimana caranya. Di Indonesia pesisirnya rusak hampir 60 - 70 persen, akibatnya mangrove menyerap justru menjadi karbon soft dan sumber munculnya karbon. oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengatasi perubahan iklim itu," ungkap dia.

Dari sanalah ia mencoba melakukan penelitian di empat wilayah pesisir di Kabupaten Gresik, Lamongan, Pasuruan, dan di kawasan Alas Purwo yang ada di pesisir pantai di Banyuwangi.

Dari hasil itu memang dapat dilihat kondisi mangrove di pesisir kawasan Jawa Timur sudah dalam tahap memprihatinkan.

"Di pesisir Lamongan dan Gresik berubah garis pantainya. Saya pikirkan bagaimana anak cucu saya ke depan bagaimana. Saya generasi kita sampai 2050 masih bisa selamat. Setelah di atas 2050 itu yang menderita, karena perubahan iklim," tuturnya.

Hal ini tentu berdampak pada adanya kenaikan suhu, pencairan air es gletser, kenaikan air laut, fenomena hujan es, hingga mampu menimbulkan likuifasi atau pencairan tanah yang menyebabkan tanah dari padat menjadi cair.

"Di Indonesia dulu yang tidak pernah hujan es, sekarang beberapa kali turun hujan es, di Jogja, di Malang, hujan es juga pernah, walaupun sekejap.Perubahan pasang surut di Jatim, kenaikan air laut, jauh dari pesisir juga terjadi likuifasi. Diproyeksikan sampai 2050 sampai 2100 bumi makan panas. Di India sudah luar biasa panasnya," paparnya.

Rudianto pun mendorong untuk pemerintah menegakkan regulasi yang ada. Pasalnya regulasi pengaturan kawasan pesisir sebenarnya telah ada, hanya pada implementasiinya yang dirasa kurang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement