Selanjutnya, Kezia memaparkan bahwa ia bersama tim melakukan perancangan aplikasi Sensible dengan metode pendekatan kualitatif. Bermula dari sebuah ide, kemudian melakukan survei ke beberapa psikolog dan memvalidasi bahwa ide tersebut benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Seiring berjalannya waktu, ide tersebut berkembang dengan diskusi bersama dosen pembimbing dan mentor tim mereka.
Di sisi lain, Kezia juga bercerita mengenai proses perjalanan dalam kompetisi mulai babak penyisihan hingga berhasil menyabet juara ketiga pada GEMASTIK. Berangkat dari Information System Competition (ISC) yang merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI) ITS, Kezia dan tim direkomendasikan untuk mengikuti GEMASTIK XIV karena menjadi juara di ISC.
Pada babak penyisihan GEMASTIK, tim Han Ji Pyeong harus membuat executive summary, business plan, dan video Minimum Viable Product (MVP). Adapun video MVP merupakan video yang menjelaskan tentang aplikasi yang dibuat oleh tim. Pada saat babak penyisihan tim hanya membuat video MVP serta memperbaiki dokumen berdasarkan evaluasi juri saat ISC. Sementara pada babak final, mereka membuat video hasil MVP, video pitching untuk juri, dan poster.
Dalam waktu pengerjaan sekitar empat bulan, Kezia dan tim juga sempat menemui beberapa masalah. Seperti adanya minimnya pengetahuan dan pengalaman atas masalah bisnis yang ada menjadi masalah tersendiri bagi tim. Terlebih lagi karena GEMASTIK dilaksanakan saat perkuliahan berlangsung, maka dari itu tim Han Ji Pyeong harus mengatur waktu dengan baik.
Kezia dan tim mengungkapkan harapannya, di mana ke depannya aplikasi Sensible dapat memperbanyak validasi kepada pengguna serta dapat mencari metode tes kepribadian yang cocok. “Selain itu, kami ingin mengimplementasikan tes kepribadian dari Sensible, membuat implementasi rekomendasi psikolog, serta merambah ke fitur-fitur lainnya di kemudian hari,” katanya.
(Arief Setyadi )