Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berikut Analisis Pakar Advertising UNS Terkait Hebohnya Pembelian BTS Meal

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 11 Juni 2021 |15:53 WIB
 Berikut Analisis Pakar Advertising UNS Terkait Hebohnya Pembelian BTS Meal
Foto: Illustrasi Okezone.com
A
A
A

Fanatisme di balik pembelian BTS Meal

Monika mengatakan, walau terjadi kehebohan pembelian BTS Meal di sejumlah kota, tetap saja orang-orang yang tidak begitu menyukai K-Pop akan memandang fenomena ini sebagai sesuatu yang berlebihan.

Namun, di balik fanatisme ARMY yang rela mengantri dan menunggu lama untuk bisa merasakan BTS Meal, jika dilihat dari advertising appeal-nya, strategi yang digunakan dalam pengemasan iklan merupakan kombinasi antara informational dan emosional appeals.

Ia menjelaskan, disebut informational karena member BTS menjelaskan item dari makanan yang akan diterima konsumen. Dan, disebut emotional karena BTS Meal ini berkaitan dengan keberadaan boyband asal Korsel tersebut yang mampu memberikan efek psikologis pada konsumen, terutama bagi ARMY.

"Kalau bicara tentang fanbase, saya pikir tidak ada strategi khusus, selain dari menggunakan selebritis yang memiliki basis fanbase sangat luas, itu saja sudah cukup. Dan, bicara tentang fans, mereka tidak akan memikirkan produk apa yang akan mereka dapat, bagaimana tagline iklan dari paket yang akan mereka beli, yang penting, kalau selebritis idola mereka sudah muncul, mereka sudah pasti akan langsung maju, bahkan rela menunggu hingga 2-4 jam demi mendapatkan paket tersebut," ucap Monika.

Monika juga menyoroti soal fenomena penjualan bungkus bekas BTS Meal di sejumlah toko online. Dari pantauan uns.ac.id harga yang dipatok untuk bungkus bekas BTS Meal sudah mencapai ratusan ribu rupiah.

Ia menilai fenomena ini sebagai sesuatu yang luar biasa. Namun, Monika tak bisa melepaskan kehebohan BTS Meal dengan fanatisme ARMY. Ia mengatakan mereka sangat berperan dalam mengiklankan BTS Meal.

"Kalau ditanya wajar atau tidak, tentu untuk campaign-campaign lain yang melibatkan produk lain tanpa ada campur tangan influencer/ selebritis tidak wajar sampai sejauh ini efek di kalangan masyarakat. Tapi kalau sudah berkaitan dengan fandom, hal-hal semacam ini sangat wajar," pungkasnya.

(Awaludin)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement