Ia pun menjelaskan mengapa program quick win tersebut harus dilaksanakan. Menurutnya, jika melihat ranking Global Competitiveness Index Indonesia, belakangan ini terus menurun dari yang pernah paling tinggi 36 Bahkan, lanjutnya, pantauan terakhir Indonesia menempati ranking 50.
Menteri Bambang juga mengungkapkan program quick win ini juga diharapkan dapat menciptakan lebih banyak perusahaan pemula (startup) berbasis teknologi menjadi unicorn yang bervaluasi lebih dari satu miliar Dollar Amerika Serikat.
"Kami juga berkepentingan untuk melahirkan lebih banyak startup yang berbasis teknologi atau technopreneurs," ujarnya.
(Rani Hardjanti)