Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengalaman Ilmuwan Diaspora Meneliti di Luar Negeri Bermanfaat bagi Indonesia

Fakhri Rezy , Jurnalis-Selasa, 20 Agustus 2019 |11:44 WIB
Pengalaman Ilmuwan Diaspora Meneliti di Luar Negeri Bermanfaat bagi Indonesia
Menristekdikti (Dok Kemenristekdikti)
A
A
A

Wapres Jusuf Kalla memberikan kebebasan kepada para diaspora tersebut untuk bekerja di luar negeri maupun kembali ke Indonesia, karena mereka juga menyumbang devisa ke Indonesia saat bekerja di luar negeri. Wapres mengungkapkan banyak negara yang mendapat devisa dari para diasporanya, bahkan Filipina mendapatkan devisa mencapai 20 persen dari diasporanya.

"Kalau memang kembali, silakan. Semua welcome. Tapi kalau pun tetap di luar, itulah yang tetap terjadi dengan orang India, orang China, orang Filipina dan mereka maju karena itu," ungkap Wakil Presiden.

 Menristekdikti (dok)

Pada kesempatan ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan Kemenristekdikti hadir untuk mendukung para ilmuwan diaspora, untuk berkontribusi di Indonesia, melalui berbagai cara, termasuk melalui Simposium Cendekia Diaspora Kelas Dunia yang mendiskusikan banyak gagasan-gagasan bagi bangsa Indonesia.

"Sesuai dengan impian yang disampaikan Bapak Presiden RI Jokowi, yaitu penekanan oada pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2020 dan seterusnya, dan sesuai dengan semboyan yang disampaikan pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus Tahun 2019, yaitu Sumber Daya Unggul, Indonesia Maju, hal ini adalah sangat penting tentang 'bagaimana seluruh warga negara Indonesia yang ada di luar negeri bisa berkontribusi untuk membangun pendidikan maupun ekonomi Indonesia menjadi lebih baik'," ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement