JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Presiden bidang Sosial, Angkie Yudistia menuturkan bahwa pemerintah era kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah mengakomodir hak kaum disabilitas. Oleh sebab itu, keberadaan perguruan tinggi dan mahasiswa pun sangat strategis dalam melahirkan kebijakan. Sebab, kata dia perguruan merupakan garda terdepan dalam melahirkan generasi penerus bangsa.
"Itu sangat membutuhkan peran perguruan tinggi dan mahasiswa untuk berpartisipasi aktif mengekspresikan pendapatnya karena ekspresi pendapatnya kita tau bagaimana kondisi yang sebenarnya terjadi," ucapnya di depan ratusan Mahasiswa dan Mahasiswi dalam kuliah perdana MNC University bertema Cultivating An Entrepreneurial Spirit In The Next Generation di Inews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, (18/9/2023).
Menurut Angkie, pemerintah membutuhkan Perguruan Tinggi seperti MNC University untuk merekomendasikan berbagai penelitian akademisnya. "Itu kembali lagi ke sinergitas kita bahwa pemerintah tidak bisa sendiri. Kita perlu kelompok-kelompok seperti Perguruan Tinggi mahasiswa ini untuk mewujudkan Indonesia inklusivitas dimulai dari Perguruan Tinggi," jelasnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan disahkannya Undang-Undang (UU) nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Di mana pada UU tersebut mengamanatkan keterbukaan akses bagi penyandang disabilitas di segala sektor. Lewat UU tersebut, pemerintah juga telah mengesahkan berbagai peraturan turunannya.
"Kita punya tujuh Peraturan pemerintah dan dua peraturan presiden dan itu sebagai bukti bahwa negara hadir dengan kebijakannya itu," ujarnya.
"Sehingga program ini bukan lagi program charity tapi program lintas sektoral yang di mana setiap kementerian dan lembaga ini turut mengakomodir inklusivitas dari program masing-masing," kata dia.
Kata dia, pemerintah selalu mengakomodasi kelompok masyarakat ketika ingin membuat suatu kebijakan. Masyarakat tersebut kemudian yang bisa merekomendasikan acuan untuk menyusun kebijakan untuk kemudian disahkan.
BACA JUGA:
"Ketika kebijakan itu disahkan pemerintahan itu masih membutuhkan masyarakat untuk turut ikut serta mengawal sehingga bisa menjadi evaluasi ke depan, apakah kebijakan ini tepat sasaran atau tidak, makannya dari itu kita semua bersinergi satu sama lain," jelas Angkie.
Diketahui, dalam acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh selain Angkie. Di antaranya, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT), Ketua Yayasan Hary Tanoesoedibjo, Jessica Tanoesoedibjo, Miss Indonesia Natasha Manuella dan Rektor MNC University Mariati Tirta Wiyata.
(Marieska Harya Virdhani)