dengan keahlian khusus pada Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) dan Environmental Impact Assessment (EIA).
Sebelum meraih gelar Ph.D, Jecko merupakan lulusan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1993. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia (UI) dan meraih gelar M.Si Ilmu Lingkungan pada 2011.
Di BRIN, Jecko dikenal sebagai peneliti dengan spesialisasi teknologi radar satelit serta pengolahan data penginderaan jauh, khususnya Synthetic Aperture Radar. Keahliannya inilah yang menjadi dasar penunjukannya untuk memimpin Task Force BRIN dalam menangani bencana besar di Sumatera.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)