Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ciptakan Pendidikan yang Bermutu Butuh Kolaborasi Siswa, Guru, dan Orangtua

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Minggu, 02 November 2025 |07:05 WIB
Ciptakan Pendidikan yang Bermutu Butuh Kolaborasi Siswa, Guru, dan Orangtua
Ciptakan Pendidikan yang Bermutu Butuh Kolaborasi Siswa, Guru, dan Orangtua (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA Pendidikan yang bermutu hanya dapat tumbuh di lingkungan yang menghargai setiap individu. Kualitas pendidikan juga membutuhkan kolaborasi antara siswa, guru, serta orang tua.

North Jakarta Intercultural School (NJIS) menilai pentingnya pendidikan yang berkualitas, aman, dan berkarakter. Hal tersebut sejalan dengan pesan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menekankan perbaikan menyeluruh di seluruh jenjang pendidikan.

Kepala Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) Ezra Alexander menyampaikan bahwa semangat yang digaungkan Presiden Prabowo tersebut menjadi arahan penting bagi seluruh insan pendidikan, di mana peran guru dan sekolah tidak hanya sebatas mengajar, tetapi juga menjaga semangat, rasa aman, dan kepercayaan di ruang belajar.

“Kami percaya bahwa pendidikan yang bermakna hanya dapat tumbuh di lingkungan yang menghargai setiap individu dan menumbuhkan kolaborasi antara siswa, guru, serta orang tua. Karena itu, momentum ini kami maknai sebagai penguatan komitmen untuk terus menciptakan ekosistem sekolah yang aman, positif, dan inklusif bagi seluruh komunitas NJIS,” jelas Ezra, Minggu (2/11/2025).

Disampaikan Ezra, lingkungan belajar yang aman menjadi fondasi bagi tumbuhnya rasa percaya diri siswa untuk berekspresi, berinovasi, berkolaborasi, dan mengembangkan potensi terbaiknya. Kurikulum berstandar global dirancang untuk membentuk keseimbangan antara kemampuan akademik, karakter, kreativitas, dan kepemimpinan. Dengan pendekatan berbasis inquiry dan kolaborasi, siswa diajak untuk berpikir kritis sekaligus belajar menghargai proses.

Ezra menambahkan, keberagaman memberi ruang bagi setiap siswa untuk belajar saling menghargai dan memahami dunia dari berbagai perspektif.

“Sebagai bagian dari komunitas yang multikultural, siswa belajar bahwa perbedaan bukan jarak, melainkan kekuatan yang memperkaya cara mereka berpikir dan bekerja sama,” jelas Ezra.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement