2. Pergeseran 3–5 Milimeter per Tahun
Hasil penelitian para ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa Sesar Lembang mengalami pergeseran sekitar 3 hingga 5 milimeter setiap tahunnya. Meskipun pergerakan ini tergolong kecil, namun tetap berbahaya. Umumnya sesar bergerak dengan pola geser ke kiri, tetapi pada bagian tertentu yang berbelok, gerakannya berubah menjadi naik.
3. Terakhir Gempa Besar Sekitar 500 Tahun Lalu
Peneliti gempa LIPI, Mudrik Rahmawan Daryono, mencatat bahwa Sesar Lembang pernah memicu dua gempa besar di masa lampau, yaitu pada abad ke-60 SM dan abad ke-15. Meski begitu, interval pasti terjadinya gempa di sesar ini belum dapat ditentukan. Karena itu, penelitian lebih lanjut masih sangat dibutuhkan untuk memprediksi “ulang tahun gempa” di Sesar Lembang.
Saat ini para ahli berkesimpulan bahwa Sesar Lembang telah memasuki fase akhir siklusnya, yang berarti potensi pelepasan energi masih mungkin terjadi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)