Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus kurator Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Nezar Patria, juga menggarisbawahi pentingnya memajukan kebudayaan lewat sastra.
“Berfokus pada ekosistem budaya berarti memberikan perhatian, dorongan, dan penguatan setiap unsur yang menopangnya,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus kurator kegiatan Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Nezar Patria; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Direktur Pengembangan Budaya Digital, Andi Syamsu Rijal; serta Ketua Yayasan Richard Oh Indonesia, Pratiwi Juliani.
Pada akhir sambutannya, Menbud Fadli Zon berharap bahwa sastra Indonesia juga berkembang di kancah internasional dengan menekankan peran penerjemahan.
“Karena itulah, kepentingan kebudayaan bermaksud untuk menerjemahkan banyak karya-karya sastra Indonesia dari yang klasik, supaya ada continuity," katanya.
(Agustina Wulandari )