Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Kemenbud Perkuat Pemajuan Kebudayaan lewat Sastra

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Selasa, 01 Juli 2025 |15:23 WIB
Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Kemenbud Perkuat Pemajuan Kebudayaan lewat Sastra
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon saat menghadiri Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025. (Foto: dok Kemenbud)
A
A
A

Sementara itu untuk kategori puisi, terdiri dari CICA karya Cyntha Hariadi; Dengung Tanah Goyah karya lyut Fitra; Ekphrasis karya Tan Lioe le; Hantu Padang karya Esha Tegar Putra; Hidup Tetap Berjalan dan Kita Telah Lupa Alasannya karya lbe S. Palogai; Jejak Lintasan karya Raudal Tanjung Banua; Nyawa, Tinggallah Sejenak Lebih Lama karya Pranita Dewi; Selamat Malam, Kawan! karya Muhaimin Nurrizqy; Syekh Siti Jenar dan Sepinggan Puisi dalam Kobaran Api karya Syaiful Alim; dan Tilas Genosida karya A. Muttaqin.

Kemudian untuk kategori novel, terdapat Ajengan Anjing karya Ridwan Malik; BEK: Sebuah Novel karya Mahfud Ikhwan; Duri dan Kutuk karya Cicilia Oday; Ingatan lkan-ikan karya Sasti Gotama; Inyik Balang karya Andre Septiawan; Mari Pergi Lebih Jauh karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie; Matthes karya Alan TH; Oni Jouska karya Asep Ardian; Paya Nie: Sebuah Novel karya lda Fitri; dan Taksi Malam karya T. Agus Khaidir.

Berdasarkan daftar tersebut, kategori puisi dimenangkan oleh Esha Tegar Putra atas karyanya yang bertajuk Hantu Padang. Penghargaan untuk kategori cerpen jatuh kepada Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu karya Sasti Gotama. Sementara penghargaan untuk kategori novel diberikan kepada Cicilia Oda atas karyanya berjudul Duri dan Kutuk.

Menbud Fadli Zon memberikan ucapan selamat pada para pemenang dan nominator, serta Richard Oh Kusala Indonesia selaku penyelenggara acara. Menbud berpesan agar tidak kenal lelah dalam memajukan sastra di dunia.

“Tentu melalui kerja kolaboratif, kerjasama, sinergi antara Kementerian Kebudayaan dengan komunitas dan pegiat sastra dengan para penulis,” ucapnya.

Kusala Sastra Khatulistiwa bukan hanya menjadi ajang penghargaan bagi pegiat sastra di Indonesia, namun juga langkah untuk menumbuhkembangkan minat karya sastra yang berkualitas.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement