Terdapat pembelian buku pemenang senilai Rp25 juta yang akan didistribusikan untuk sekolah, komunitas, perpustakaan, serta taman baca masyarakat, agar sastra dapat dijangkau mudah oleh seluruh kalangan.
Hal itu sejalan dengan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk menguatkan ekosistem dan diplomasi kebudayaan melalui sastra.
Pada 2025, Kementerian Kebudayaan berencana melaksanakan delapan program, di antaranya Laboratorium Penerjemah Sastra, Laboratorium Promotor Sastra, Penerjemahan Karya Sastra, Penguatan Festival Sastra, Penguatan Komunitas Sastra, Manajemen Talenta Nasional Bidang Sastra, Pengembangan Sastra Berbasis IP, dan Promosi Sastra di dunia internasional.
“Ini suatu perintah konstitusi yang sangat jelas dan kemudian tentu dielaborasi kembali oleh Undang-Undang No. 5 tahun 2017,” tutur Menbud Fadli.
Selaras dengan pernyataan Menbud, Ketua YRKI, Pratiwi Juliani juga berharap bahwa anugerah sastra ini dapat memajukan sastra Indonesia.
“Besar harapan kami agar apresiasi ini mampu memberikan dampak positif,” ucapnya.