Mu'ti menekankan kata gerakan yang menjadi kunci penting dalam program ini. Menurutnya, program peningkatan kualitas pendidikan di SMK harus menjadi gerakan bersama.
"Artinya, gerakan bersama, sehingga beribu-ribu lulusan SMK ini memiliki kemampuan, kesiapan, dan juga memfasilitasi untuk mereka ini masuk dunia kerja dan berwirausaha," katanya.
Ke depannya, mereka siap masuk dunia kerja dan berwirausaha, tetapi juga tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin menjelaskan bahwa program ini menerapkan metode pembelajaran yang berbasis industri, dengan pendekatan Innovative, Competitive, Adaptive, and Never Give Up (ICAN). Metode tersebut bertujuan untuk mempersiapkan siswa tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk berwirausaha.
Selain itu, program tersebut juga menjadi upaya untuk meningkatkan kemampuan praktis siswa SMK di bidang pemasaran, mendorong pertumbuhan karir serta membangun mentalitas profesional dari lulusan SMK.
Sebagai informasi, tiga sasaran dari program itu ialah siswa SMK yang mencakup 1.000 siswa pemasaran kelas 10 yang akan mengikuti program selama 3 tahun, guru dan sekolah, serta dunia industri.
"Siswa yang menyelesaikan program akan mendapatkan sertifikat dari perusahaan dan asosiasi industri serta mendapatkan kesempatan untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) hingga rekrutmen untuk yang berprestasi," kata Tatang.
Hingga saat ini ada lebih dari 1.900 siswa SMK yang memilih program keahlian pemasaran. Gerakan ini juga diikuti lebih dari 70 industri besar yang akan menjadi mentor para siswa SMK.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh kerja sama antara pendidikan vokasi dan industri di masa yang akan datang. Dengan merubah cara pendekatan pendidikan sales di SMK, para lulusan diharapkan tidak hanya mampu mengisi lowongan kerja, tetapi juga mengangkat martabat profesi sales sebagai penggerak ekonomi nasional.
Peluncuran ini juga menandakan komitmen semua pihak untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan memiliki keterampilan yang baik, kemampuan bersaing, dan martabat yang tinggi.
(Dani Jumadil Akhir)