Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini 10 Prodi Terketat di SNBP 2025

Adinda Ayu Larasati , Jurnalis-Selasa, 18 Maret 2025 |15:46 WIB
Ini 10 Prodi Terketat di SNBP 2025
Ini 10 Prodi Terketat di SNBP 2025 (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Hasil Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2025 telah diumumkan. Ada 10 prodi sarjana terketat pada pelaksanaan SNBP 2025.

Pendaftar SNBP 2025 yang tercatat sebanyak 776.515 dengan total pendaftar yang diterima hanya sebesar 181.425 kursi. Angka keketatan ini meningkat 20,19% dari tahun sebelumnya di angka 19,18%.

Berikut ini 10 prodi akademik terketat di SNBP 2025, bisa menjadi pertimbangan untuk mendaftar SNBT 2025.

1. Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta

Total pendaftar 1.429 dan diterima hanya 16 pendaftar. Memiliki keketatan 1,12%.

2. Farmasi, Universitas Nusa Cendana

Total pendaftar 1.051 dan diterima hanya 13 pendaftar. Memiliki keketatan 1,24%.

3. Keperawatan, Universitas Negeri Malang

Total pendaftar 797 dan diterima 10 pendaftar. Memiliki keketatan 1,25%.

4. Ilmu Komunikasi, Universitas Pendidikan Indonesia

Total pendaftar 1.462 dan hanya 20 pendaftar yang diterima. Memiliki keketatan 1,37%.

5. PGSD, Universitas Sriwijaya

Total pendaftar 1.744 dan pendaftar yang diterima hanya 24. Memiliki keketatan 1,38%.

 

6. Keperawatan, Universitas Negeri Surabaya

Total pendaftar 850 dan 12 pendaftar yang diterima. Memiliki keketatan 1,41%.

7. Farmasi, Universitas Mataram

Total pendaftar 1.256 dan 18 pendaftar yang diterima. Memiliki keketatan 1,43%.

8. Keperawatan, Universitas Mulawarman

Total pendaftar 692 dan 10 pendaftar yang diterima. Memiliki keketatan 1,45%.

9. Teknik Pertambangan, Universitas Hasanuddin

Total pendaftar 1.242 dan 18 pendaftar yang diterima. Memiliki keketatan 1,45%.

10. Farmasi, UPN "Veteran" Jakarta

Total pendaftar 828 dan pendaftar yang diterima hanya 12. Memiliki keketatan 1,45%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement