JAKARTA - Ini riwayat pendidikan Sugianto Kusuma alias Aguan, bos Agung Sedayu Group. Belakangan ini namanya menarik perhatian publik usai dikaitkan dengan polemik pembangunan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer (km) di perairan Tangerang, Banten.
Terlepas dari kontroversi tersebut, perjalanan hidup Aguan sebagai salah satu konglomerat properti terbesar di Indonesia menyimpan banyak cerita inspiratif, terutama soal pendidikan dan perjuangan kariernya.
Aguan menempuh pendidikan di sekolah menengah Tionghoa Jugang Zhongxue di Palembang. Setelah itu, ia memulai kariernya dengan bekerja sebagai penjaga gudang dan pembantu di kantor sebuah perusahaan impor.
Titik balik kehidupannya terjadi ketika ia berkenalan dengan seorang pemborong bangunan yang memperkenalkannya pada dunia properti dan konstruksi.
Dari sini, ia mulai mempelajari seluk-beluk bisnis tersebut, yang menjadi modal utama untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Pada tahun 1971, Aguan mendirikan perusahaan yang kemudian menjadi cikal bakal Agung Sedayu Group.
Momentum ekonomi Indonesia yang sedang tumbuh kala itu turut membantu kesuksesan Aguan. Proyek pertamanya, Harco Mangga Dua, berhasil diselesaikan dengan gemilang, yang menjadi batu loncatan bagi pengembangan bisnisnya.
Dalam waktu 10 tahun, ia mampu mengerjakan berbagai proyek besar lainnya, memperkuat portofolio Agung Sedayu Group di industri properti.