Bentuk penyempurnaan yang dimaksud adalah bagaimana mengarahkan anak untuk termotivasi belajar tanpa adanya tekanan standarisasi dari pihak manapun. Dan UN ini dijadikan tempat para pelajar mengetahui kemampuan yang mereka miliki, bukan untuk berlomba-lomba dan bersaing dengan yang lain.
“Sekarang kan seolah-olah anak-anak harus ada UN, jadi rajin belajar kan. Nah nanti kita ingin anak-anak termotivasi belajar dari dalam dirinya sendiri,” tambahnya.
Hetifah juga menambahkan bahwa praktik baik yang sudah ada sebelumnya pasti akan dilanjutkan tapi standarisasi dari individu juga dibutuhkan.
“Jadi itu melengkapi sifatnya bukan hanya menggantikan begitu saja,” tegasnya.
(Feby Novalius)