JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan, tidak bisa melakukan intervensi sistem terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Jakarta.
Hal ini menanggapi setelah seorang anak jalur afirmasi di sebuah sekolah dasar (SD) namun tergeser karena ada temannya yang lain justru masuk di sekolah tersebut.
"Ya nanti kami cek ya, karena ini kan lagi proses yang memang sedang berjalan. Kami memang tidak bisa mengintervensi sistem jadi semua berjalan sesuai dengan online dan sistem yang melakukan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin di Pendopo Balaikota DKI Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Dia mengungkapkan apabila ada orang yang mau intervensi atau minta intervensi, pihaknya menyampaikan bahwa tidak ada yang bisa mengintervensi sistem.
"Jadi bener-bener kondisi ini sesuai dengan kebutuhan. Sampai saat ini belum ada (aduan dari masyarakat). Karena memang yang kami sadari adalah kuota kita kan terbatas," ungkapnya.
Untuk kuota Sekolah Menengah Pertama (SMP) disebut Budi baru ada di angka 40-an persen, sedangkan SMK 37 persen.
"Sehingga banyak yang memang tidak mendapatkan (masuk ke Negeri). Makanya kami beri kesempatan untuk PPDB Bersama di sekolah swasta yang susah di dalam ketentuan kami bisa digratiskan," tuturnya.
Sedangkan untuk kursi kosong yang ada di setiap jalur disebut Budi Awaluddin akan terisi dengan sendirinya secara otomatis hingga penuh sesuai dengan kriteria dari masing-masing jalur yang tersedia.
"Ya bangku kosong karena seperti tadi, kuotanya lebih banyak sehingga itu ada bangku kosong (di sekolah tertentu). Sebenernya itu akan terpakai semua ya sesuai dengan kuota-kuota yang sudah ditetapkan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)