Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Gong Si Bolong, Kesenian Langka yang Hadir di Festival Kampus UI

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 09 November 2023 |18:15 WIB
Mengenal Gong Si Bolong, Kesenian Langka yang Hadir di Festival Kampus UI
Legenda Gong Si Bolong Hadir di Festival Pengmas UI (Foto: Marieska Harya Virdhani)
A
A
A

Mengenal Gong Si Bolong

Gong si Bolong merupakan kesenian asli warga Depok. Karena ditemukan di sekitar oleh penemunya di sekitar Ciganjur yang saat itu masih berada dalam satu area dengan Depok.

Yang mengistimewakan Gong si Bolong dari kesenian daerah lain, yaitu akulturasi kesenian Sunda dengan Betawi. Yakni musiknya bernuansa Sunda, sedangkan nyanyian menggunakan bahasa Betawi. Pada masa lalu, budaya Sunda sebatas Cibinong. Sementara Cilandak, Cirendeu, Pondok Labu, Depok, dan Bekasi, masih dipengaruhi oleh etnis Betawi.

 BACA JUGA:

Alat musik Gong si Bolong terdiri dari Gong, Gendang, Bende, Rebab, Terompet, Keromong, serta Saron. Pemainnya dilakukan oleh 12 anggota. Tak hanya alunan musik, kesenian tersebut seringkali digabungkan untuk mengiringi pagelaran wayang kulit dan terdapat tari Nayub di bagian pertengahan musik. Inovasi penggabungan wayang kulit baru dimulai sekira tahun 1965 sesuai dengan permintaan masyarakat.

Daerah persebaran musik Gong si Bolong di antaranya Depok, Pondok Jengkol, Kunciran, Pondok Kacang, Pondok Aren, Pamulang Barat serta Pamulang Timur. Gong si Bolong biasa dimainkan untuk memeriahkan pesta khitanan, perkawinan, maupun acara lamaran.

Gong si Bolong memiliki ciri terdapat lubang dengan diameter 10 Cm di bagian tengahnya. Bolongnya gong, tak berarti tidak memiliki suara yang layak. Menurut tuturan, gong ini malah memiliki suara yang nyaring. Keanehan gong ini tak ayal menimbulkan nuansa magis bagi para warga Depok pada masa silam, yang akhirnya dikembangkan menjadi suatu gelaran kesenian setempat.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement