2. Kemampuan akademis
Ini adalah kategori paling kontroversial. Tampaknya sekolah dasar akan mengajarkan keterampilan membaca dan menulis. Salah satunya adalah bisa membaca hiragana (dan mungkin katakana) dan bisa menulis nama seseorang dalam hiragana. Ya, mereka akan mengajarkan ini di sekolah. Namun, secara realistis, hal ini diharapkan akan terjadi.
Di prasekolah, misalnya, meskipun tidak selalu diajarkan di kelas, banyak anak bertukar surat yang ditulis tangan mereka sendiri pada usia empat atau lima tahun. Di mana mereka belajar? Baik di rumah atau di sekolah, tanggung jawab berada di tangan orang tua untuk menyumbangkan waktu atau uang guna meningkatkan keterampilan menulis anak-anak mereka sebelum memasuki sekolah dasar.
3. Calistung sejak dini
Di Jepang, pelajaran membaca dan berhitung diajarkan sejak dini. Matematika diajarkan kepada anak sejak usia 4 tahun. Tidak hanya dengan menghitung tetapi juga dengan sedikit penjumlahan dan pengurangan. Pelajaran tambahan ini dimuat pada buku-buku yang dituju anak berusia empat tahun. Mengenai berhitung, sebagian besar buku yang ditujukan untuk anak usia enam tahun mengklaim mengajarkan kemahiran hingga 100.
(Marieska Harya Virdhani)