Saat ditanya apa yang membuat mereka meraih juara, menurut mereka alat mereka bisa langsung menyentuh dan dirasakan oleh komunitas yang membutuhkan. Mereka juga terbuka untuk kolaborasi skala besar dalam mendesain ulang konsep Wonder Reader sesuai kebutuhan.
“Sepertinya yang membuat kami unggul dari peserta yang lain karena ide alat yang kami buat langsung menyentuh ke siapa saja yang membutuhkan,” ucap mereka.
BACA JUGA:
Menurut mereka, pendampingan terus dilakukan oleh Google sejak awal hingga mereka menjadi pemenang.
Visi mereka adalah dapat menyediakan display Braille yang dapat diakses semua orang. Mereka juga terbuka untuk kolaborasi skala besar dalam mendesain ulang konsep Wonder Reader sesuai kebutuhan. Ke depannya, mereka menargetkan untuk membuat 10 buah Wonder Reader dalam bentuk DIY kit yang dilengkapi dengan bahan dan instruksi sederhana sehingga memudahkan komunitas ketika membuatnya.
“Kesepuluh alat ini adalah prototipe ketiga dan kami ingin memastikan kualitasnya konsisten karena ini menjadi langkah penting untuk Wonder Reader beredar di pasaran,” ujar mereka.
(Dani Jumadil Akhir)