Sindung tidak menampik bahwa untuk menjalankan mandatnya, UGM memerlukan sumber pendanaan yang besar. Namun demikian, sebagai Universitas perjuangan, universitas nasional, dan universitas kerakyatan, UGM selalu membuka akses pendidikan seluas-luasnya untuk segenap anak bangsa yang berprestasi untuk bergabung di dalamnya.
“Tidak berarti bahwa universitas ini hanya untuk golongan orang-orang kaya sedangkan masyarakat yang tidak mampu secara finansial tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi di UGM,” imbuhnya.
Pada tahun 2022 lalu, UGM mampu menyediakan 192 jenis beasiswa dengan nilai sebesar Rp 304.619.659.421,00 yang disalurkan untuk 14.122 mahasiswa.
Dana tersebut berasal dari internal UGM, yayasan UGM, alumni UGM, serta para mitra UGM yang terdiri atas mitra pemerintah, BUMD, BUMN, maupun mitra luar negeri.
Direktorat Kemahasiswaan UGM sendiri mengelola beasiswa bagi mahasiswa program Sarjana dan Sarjana Terapan yang meliputi enam kategori beasiswa, yaitu beasiswa tidak mampu, beasiswa berprestasi tidak mampu, beasiswa ikatan dinas, beasiswa prestasi, beasiswa khusus (bagi mahasiswa difabel dan mahasiswa terdampak bencana), serta beasiswa kemitraan.
Komponen beasiswa yang diberikan bervariasi berupa bantuan dana pendidikan (bantuan UKT), bantuan biaya hidup, penghargaan prestasi mahasiswa dan bantuan lainnya. Mahasiswa UGM dapat mengakses informasi terkait program beasiswa yang dikelola Direktorat Kemahasiswaan pada laman ditmawa.ugm.ac.id.