SURABAYA - Beberapa waktu lalu, pemberitaan diramaikan dengan kasus seorang anak kelas empat SD di Banyuwangi yang bunuh diri.
Diketahui, anak itu memutuskan bunuh diri karena sering dirundung oleh teman-teman sebayanya karena tidak memiliki ayah.
Hal ini mendapatkan tanggapan dari dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr. Wiwin Hendriani S.Psi, M.Si., ia menegaskan bahwa perundungan bisa memberikan dampak buruk terhadap kondisi psikologis anak.
Maka dari itu, kasus bunuh diri itu seharusnya menjadi refleksi para orangtua.
Ada enam langkah yang ia jabarkan untuk mencegah perundungan pada anak, dikutip dari laman resmi Unair, simak selengkapnya di sini!
1. Mengedukasi Anak
Pertama, melakukan edukasi dengan terus memberikan pemahaman tentang perundungan kepada anak-anak, orang tua, dan pengajar. Dengan demikian, mereka akan lebih awal dan lebih baik mengenali tanda-tanda perundungan dan melakukan langkah yang tepat untuk menghentikannya.