Lebih lanjut Edi mengatakan, bangunan sekolah di SDN Suradita yang rusak terjadi pada ruang kantor terdapat pergeseran tanah, dan untuk bangunan yang mengalami keretakan berada di teras dan halaman sekolah yang kondisi tanahnya sudah anjlok dan berlobang. Untuk bangunan toilet dan mushola, kondisi tanahnya anjlok, sehingga bangunannya miring.
"Retakan tanah di bangunan SDN Suradita itu, bervariasi mulai dari lebar 10 centimeter hingga 20 centimeter. Meskipun retakan tanah sudah di timbun pakai tanah atau kerikil bebatuan, tetapi sekarang kondisi retakannya semakin meluas. Bahkan, ubin pada bangunan sekolah SD itu, banyak yang terkelupas," ujar Edi.
Pihak sekolah, lanjut Edi, berencana akan melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk menindaklanjuti penanggulangan masalahan ini, seperti masalah tanah mandiri untuk bangunan sekolah baru.
"Karena, jika dipaksakan siswa belajar di sekolah itu, dikhawatirkan ambruk bangunannya. Terlebih lagi, cuaca ekstrim saat ini potensi retakan tanahnya semakin meluas," ujar Edi.
(Natalia Bulan)