Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Resesi 2023, Dosen ITB Ungkap Tak Berdampak Langsung ke Indonesia

Arif Budianto , Jurnalis-Senin, 17 Oktober 2022 |11:43 WIB
Soal Resesi 2023, Dosen ITB Ungkap Tak Berdampak Langsung ke Indonesia
Ilustrasi resesi global/Freepik
A
A
A

Saat ini, kondisi perekonomian Indonesia pun relatif kuat, ditunjukkan dengan kondisi pasar modal Indonesia yang masih dalam kondisi capital inflow, investasi luar negeri, Foreign Direct Investment (FDI) yang stabil, dan iklim investasi yang tetap berstatus investment grade.

Ditopang dengan kebijakan aktif fiskal dan moneter yang dirasa sinergis, diharapkan efek resesi dan krisis global tidak terlalu ekstrem.

"Meskipun demikian, kita tetap perlu siap-siap terhadap kondisi resesi global, bagaimanapun kita sudah menjadi bagian ekonomi dunia yang terhubung, namun dampaknya akan lebih ‘mild’ dan tidak seekstrem seperti negara-negara lain," kata Deddy.

Pemerintah tidak perlu memberikan pernyataan berlebihan terkait resesi 2023.

Deddy khawatir, pernyataan yang berlebihan terkait resesi global 2023 malah justru memicu efek "self-fulfilling prophecy" dan dimaknai masyarakat dengan menahan pola konsumsi berlebihan dan akhirnya akan terjadinya gangguan yang sebenarnya terhadap perekonomian Indonesia.

Akan lebih baik jika pernyataan tetap mengadung optimisme, seperti meski menghadapi tantangan berat berat, Indonesia yakin akan bisa mengatasi kondisi resesi global dengan baik.

Menurut Deddy, pada akhirnya dampak resesi global akan terasa tidak langsung pada berbagai jalur, seperti gangguan ekonomi pada negara-negara tujuan ekspor, volume ekspor berkurang karena karena permintaan berkurang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement