Profesi Insinyur Punya Peranan Penting untuk Indonesia
Di tengah situasi dunia yang tidak pasti, tingginya inflasi, ekonomi stagnasi, seorang insinyur adalah profesi yang telah, sedang, dan akan selalu membuat sejarah. Demikian disampaikan Teddy, wakil wisudawan dari Program Profesi Insinyur.
Teddy selalu menjurus kepada pedoman Kode Etik Insinyur bersama masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita. Insinyur yang akan selalu berhati bersih, berpikiran jernih, dan bekerja gigih, untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa demi mimpi dan visi Indonesia di tahun 2045.
Menjadi negara dengan berpendapatan tinggi dan menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia.
Diiringi juga oleh pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pastinya diusung oleh profesi insinyur.
Selain melihat misi dan masalah Indonesia sendiri, Teddy mengaitkan profesi insinyur ini dengan peristiwa internasional, misalnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina serta perang di Ukraina.
Posisi insinyur dinilai penting untuk menguasai teknologi tinggi, misalnya manufaktur semikonduktor, desain mikroprosesor, sistem operasi, serta perangkat keras dan lunak lainnya.
Beliau yakin bahwa bangsa Indonesia akan bisa berdikari apabila insinyur ini mampu menguasai teknologi tinggi ini.
"Gelar Insinyur yang kita dapatkan pada hari ini, bukan tujuan akhir, tapi suatu langkah awal karena di pundak kitalah disemai harapan, diikatkan beban, dirancang langkah ke depan, untuk satu tujuan: Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur."
Perjalanan yang Tak Mudah
"Untuk sampai di titik ini, perjalanan yang saya lewati tentunya tidak mudah. Saya yakin rekan-rekan wisudawan juga merasakan hal yang sama," ujar Steve, wisudawan dari Program Sarjana.
Menjadi mahasiswa ITB memang penuh tantangan, apalagi secara mental. Ada kalanya kelelahan, stres, burnout, dan demotivasi datang menghampiri karena tugas yang melimpah dan lautan ujian yang tak kunjung habis.
Belum lagi, pandemi yang dihadapi oleh wisudawan sekarang juga ikut menghambat perjalanan studi mereka. Namun, Steve yakin rintangan ini tidak membuat mereka hancur, justru membuat mereka percaya diri akan masa depan mereka.