JAKARTA - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kebebasan mahasiswa untuk melakukan kegiatan diluar kampus ada yang menemui kendala pembayaran uang saku. Untuk itu Kemendikbudristek pun menyampaikan permintaan maaf.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbud Nizam mengapresiasi semangat mahasiswa yang saat ini menjalani program MBKM meski, katanya, ada pembayaran uang saku ataupun pembiayaan uang transport yang mengalami keterlambatan.
BACA JUGA: Peserta MBKM Capai 20 Ribu, Mas Menteri: Angka yang Fantastis
Menurut Nizam, MBKM sebagai program yang baru dan revolusioner tentu tidak mudah untuk mengimplementasikan dan menggerakkan puluhan ribu mahasiswa dengan pendanaan yang dilakukan silang antara LPDP dan Kemendikbud.
“Sehingga pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik yang terlambat pembayaran uang sakunya, pembiayaan uang transport dan sebagainya tetapi yakinlah kita semua bekerja keras untuk segera mewujudkannya,” katanya pada Bincang-Bincang Kampus Merdeka secara daring, Rabu (17/11/2021).
Meski ada keterlambatan pembayaran, ucapnya, Kemendikbudristek ingin sesegera mungkin memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk bisa mengembangkan diri dan juga kompetensinya secara merdeka melalui MBKM.
BACA JUGA: Mengenal Kampus Merdeka dan Program Yang Bisa Dipilih Mahasiswa
“Saya harap pengalaman yang diperoleh bisa bermanfaat bagi kesiapan mahasiswa untuk membangun masa depan yang jaya,” ujarnya.
Sementara Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, MBKM merupakan program yang pertama kali diluncurkan di Indonesia dalam skala yang begitu besar. Selain itu juga, katanya, program ini merupakan yang pertama kali memberikan kesempatan mahasiswa boleh mengambil kegiatan diluar kampus, mendapat kredit SKS dan juga mendapat gaji sehingga untuk mewujudkannya di lapangan itu tidak semudah yang dibayangkan.