"Para santri di era abad 21 menghadapi tantangan teknologi," ujar cendikiawan muslim Media Zainul Bahri, guru besar Universitas Islam Nasional (UIN). Ia juga berharap agar santri-santri yang terus mengembangkan ilmu pengetahuan bisa terus didorong untuk semakin maju.
Zainul menambahkan, untuk konteks Indonesia, ilmu agama itu sudah relatif surplus, banyak yang mendalami ilmu agama. Jadi sangat baik jika dipadu dengan ilmu pengetahuan.
"Dari orang-orang yang mendalami ilmu agama itu, ada yang bagus: mengembangkan keadaban publik, ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Tapi banyak juga yang malah konservatif, melulu memakai teologi atau doktrin agama dalam melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan humaniora. Jadi agama malah kelihatan sempit, ahumanis, dan dalam beberapa hal malah menolak keabsahan ilmu pengetahuan dan sains,” ungkapnya mendukung penelitian yang dilakukan Widhi dan para santri ilmuwan muslim lainnya.
Menurutnya, santri saintis akan membawa manfaat di dalam internal umat Islam sendiri dan kepada dunia internasional atau dunia luar nonmuslim.
(Widi Agustian)