Mendorong santri lainnya juga maju dalam teknologi
Sebagai seorang santri, meski sibuk dengan riset teknologi yang ia kembangkan, baginya tetap penting untuk menguasai ilmu agama. Widhi berusaha mengintegrasikan ilmu agama dengan perkembangan teknologi yang ada.
Dalam hal ini, tentu tidak hanya sekadar membaca tapi juga melakukan riset dan kajian untuk bisa memperkuat kebenaran dalil-dalil dalam kitab suci ataupun menemukan pemahaman yang lebih spesifik atau lebih mendalam dari interpretasi yang sebelumnya sudah ada, tandasnya.
"Misal di surat An-Naba, ayat enam sampai tujuh tentang gunung api. Itu bisa dikembangkan menjadi riset tentang vulkanologi dan banyak lagi ayat-ayat dalam kitab suci yang bisa kita kembangkan atau kita perdalam dengan melakukan riset dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini."
Yang perlu dilakukan sebagai umat yang beragama adalah bisa melakukan pemahaman secara komprehensif dan bisa melakukan riset secara mendalam, tambah Widhi.
"Kadang ada satu perspektif keilmuan yang berbeda. Hal itu yang perlu kita perjelas, perspektif kajian tentang fenomena, katakanlah semacam itu. Yang harus kita perdalam, tidak hanya dalam satu aspek tapi juga aspek yang lain. Sehingga ketika melakukan kajian, yang sifatnya adalah multi-disiplin, di situ agama akan bisa menjelaskan. Tidak hanya, katakanlah dalam satu sisi kita tidak bisa menjawab, tapi dari aspek yang lain barang kali kita bisa menemukan penjelasan yang lebih baik," demikian Widhi memaparkan hubungan antara agama dengan riset ilmu pengetahuan.
Pria yang kini bermukim di Bergheim, Jerman ini berharap semakin banyak santri yang tertarik dengan berbagai ilmu pengetahuan agar semakin banyak yang berkesempatan memberi manfaat bagi masyarakat.