"Itu yang harus dilakukan afirmasinya berupa pemberian bantuan alat tulis, trauma healing, bantuan untuk guru dan tunjangan khusus, hingga tenda untuk kelas darurat," terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Nantinya pihak Kemendikbud akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) guna kembali merevitalisasi sekolah - sekolah yang rusak pasca terjangan tsunami.
"Untuk ruang kelas darurat kita siapkan. Sementara untuk sekolah daruratnya diambil oleh Kementerian PUPR. Untuk sekolah yang rusak juga masih kita data," bebernya.
Muhadjir memastikan proses belajar mengajar nantinya akan tetap diselenggarakan pada tahun ajaran baru yang akan dimulai pada awal Januari 2019 mendatang.
(Rani Hardjanti)