KOTA MALANG - Pasca tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memastikan proses pemulihan sekolah - sekolah dan siswa akan segera dilakukan, meskipun saat ini tengah menikmati masa liburan.
"Sesuai Inpres (Instruksi Presiden) Kemendikud diminta menjamin dan memastikan proses belajar mengajar tak terganggu nanti. Itu yang harus kita lakukan," ujar Muhadjir Effendy saat berada di Kota Malang, Jumat (28/12/2018).
Baca Juga: Pasca-Tsunami, Menhub Akui Jumlah Penumpang Kapal Menurun
Menurutnya, pemulihan psikologi para anak usia sekolah merupakan hal yang menjadi perhatian Kemendikbud. Oleh karena itu, Kemendikbud telah mengirimkan tim psikolog untuk trauma healing di samping beberapa bantuan lainnya.
"Itu yang harus dilakukan afirmasinya berupa pemberian bantuan alat tulis, trauma healing, bantuan untuk guru dan tunjangan khusus, hingga tenda untuk kelas darurat," terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Nantinya pihak Kemendikbud akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) guna kembali merevitalisasi sekolah - sekolah yang rusak pasca terjangan tsunami.
"Untuk ruang kelas darurat kita siapkan. Sementara untuk sekolah daruratnya diambil oleh Kementerian PUPR. Untuk sekolah yang rusak juga masih kita data," bebernya.
Muhadjir memastikan proses belajar mengajar nantinya akan tetap diselenggarakan pada tahun ajaran baru yang akan dimulai pada awal Januari 2019 mendatang.
(Rani Hardjanti)