Terkait rencana kepindahan sekolah korban, lanjut Retno, pihaknya akan meminta pihak sekolah dan Dinas Pendidikan membantu sesuai tupoksi masing-masing.
“Yang pasti, pihak sekolah sudah menyatakan ke KPAI bahwa jika ananda JSZ masih mau bersekolah di SDN Pekayon maka pihak sekolah menyambut dengan hangat, dan jika ingin pindah sekolah maka pihak sekolah juga siap membantu,” lanjutnya.
KPA, sambung Retno, akan menemui keluarga pelaku maupun keluarga korban untuk kepentingan pemulihan psikologis terhadap anak-anak. “Jika ada trauma healing terhadap anak pelaku maupun anak korban maka KPAI akan membantu pemulihan psikologisnya dengan merujuk pada P2TP2A Jakarta,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, siswa SDN Pekayon 16 Pasar Rebo berinisial JSZ dibully oleh teman-temanya dengan julukan 'Ahok' lantaran secara fisik korban memiliki kulit putih dan sipit. Kondisi tersebut dibiarkan oleh guru kelas dan guru agama karena menganggap panggilan itu bukan bully.
(Susi Fatimah)