Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Di-bully dengan Julukan Ahok, Siswa SDN 16 Pekayon Berencana Pindah Sekolah

Susi Fatimah , Jurnalis-Kamis, 02 November 2017 |17:38 WIB
Di-bully dengan Julukan Ahok, Siswa SDN 16 Pekayon Berencana Pindah Sekolah
Foto: Istimewa
A
A
A

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonedia (KPAI) akan melakukan mediasi terkait kasus bullying yang dialami siswa SDN 16 Pekayon, Jakarta Timur berinisial JSZ.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, pihaknya akan menemui anak-anak pelaku bulying. Selain ia juga akan korban dan keluarganya.

”Karena KPAI menunggu situasi mereda, cooling down dulu demi kepentingan anak-anak. Ini kan melibatkan anak-anak, jadi kita harus pikirkan mempertimbangkan kondisi psikologis anak-anak. Selain itu, sekolah harus kondusif demi kepentingan keberlasungan belajar anak-anak lain, apalagi ini jelang akhir semester,” ujar Retno dalam siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (2/11/2017).

Retno menambahkan, pihaknya juga akan segera menemui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pada Senin 6 November 2017 untuk membicarakan jaminan hak atas pendidikan JSZ jika tetap bersekolah di tempat yang sama atau jika ingin pindah sekolah sebagaimana pernah dilontarkan oleh ibunda JSB kepada pihak sekolah.

“Yang perlu dipikirkan sekarang adalah kondisi ananda JSZ yang sudah tidak masuk sekolah cukup lama, KPAI akan meminta sekolah membantu SB mengejar ketinggalan pelajarannya. Kalau mau pindah sekolah kan harus menunggu rapor semester ganjil yang akan dibagikan pada Desember nanti,” kata Retno.

Terkait rencana kepindahan sekolah korban, lanjut Retno, pihaknya akan meminta pihak sekolah dan Dinas Pendidikan membantu sesuai tupoksi masing-masing.

“Yang pasti, pihak sekolah sudah menyatakan ke KPAI bahwa jika ananda JSZ masih mau bersekolah di SDN Pekayon maka pihak sekolah menyambut dengan hangat, dan jika ingin pindah sekolah maka pihak sekolah juga siap membantu,” lanjutnya.

KPA, sambung Retno, akan menemui keluarga pelaku maupun keluarga korban untuk kepentingan pemulihan psikologis terhadap anak-anak. “Jika ada trauma healing terhadap anak pelaku maupun anak korban maka KPAI akan membantu pemulihan psikologisnya dengan merujuk pada P2TP2A Jakarta,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa SDN Pekayon 16 Pasar Rebo berinisial JSZ dibully oleh teman-temanya dengan julukan 'Ahok' lantaran secara fisik korban memiliki kulit putih dan sipit. Kondisi tersebut dibiarkan oleh guru kelas dan guru agama karena menganggap panggilan itu bukan bully.

(Susi Fatimah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement