JAKARTA - Perundungan atau kasus pembulian memang sebuah masalah yang sangat besar. Peristiwa ini bisa menyebabkan korban bully menjadi ketakutan, trauma, hingga mengakhiri hidupnya.
Dilansir dari Hercampus, seorang wanita asal Taiwan bernama Angela Chung membagikan kisahnya. Ia mengaku pernah menjadi korban bully hampir 10 tahun yang lalu atau tepatnya pada tahun 2010.
Baca juga: Kasihan! Di-bully dengan Sebutan Ahok, Siswa SDN 16 Pekayon Tak Masuk Sekolah Seminggu
Kala itu, Chung adalah siswi kelas 8 SMP di Taiwan. Ia sudah merencanakan bagaimana hidupnya akan berjalan: lulus SMP, melanjutkan SMA selama 3 tahun di Taiwan.

Namun, rencananya gagal total di tahun yang sama. Orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Tokyo, Jepang. Chung pun harus beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Seperti pepatah di China mengatakan: 'rencana tidak akan berjalan dengan mulus apabila ada perubahan secara tiba-tiba'.
Baca juga: Di-bully dengan Julukan Ahok, Siswa SDN 16 Pekayon Berencana Pindah Sekolah
Tiba-tiba ia teringat dengan jelas apa yang dikatakan dirinya kepada sahabatnya ketika ditanya mengenai masa depan Chung. Ia pun menjawab, "aku tidak tahu. Mungkin menghabiskan hidup dengan bersekolah dan berharap mendapat universitas berkualitas,” ujarnya.
Setelah pindah, teman sekelas dan kawan baik Chung menyebutnya sebagai pengkhianat atau hantu Jepang. Chung pun merasa terganggu dengan panggilan barunya tersebut, padahal bukan dia yang memutuskan untuk pindah.
Baca juga: Inspirasi Milenial, 3 Anak Muda Indonesia Terpilih Mengikuti Youth Ag Summit
Bukan hanya itu, di tahun yang sama Chung juga pernah mendapatkan kasus perundungan lainnya. "Beberapa pria di kelas memanggil sahabat ku 'cewek jelek' dan aku tidak bisa diam saja. Setelah itu, mereka mengalihkan target dari sahabat ku ke aku. Mereka mulai memanggilku 'cewek cantik'. Aku tahu itu sebenarnya meledek penampilanku," kenang Chung.