Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Saja Ciri-Ciri Bullying di Sekolah yang Perlu Diwaspadai?

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Minggu, 16 November 2025 |07:41 WIB
Apa Saja Ciri-Ciri Bullying di Sekolah yang Perlu Diwaspadai?
Apa Saja Ciri-Ciri Bullying di Sekolah yang Perlu Diwaspadai? (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Apa saja tanda-tanda bullying di lingkungan sekolah yang harus diwaspadai? Memahami cirinya penting agar anak dapat terlindungi dari risiko menjadi korban. Apalagi belakangan ini, kasus perundungan di sekolah semakin sering muncul.

Bagaimana Cara Mengenali Bullying?

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya, Stefani Virlia, S.Psi., M.Psi., menjelaskan bahwa perundungan atau bullying merupakan perilaku negatif yang dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Lingkupnya pun luas — mulai dari rumah, sekolah, kampus, hingga lingkungan kerja.

Sering muncul pertanyaan: apa sebenarnya makna bullying? Dan apa perbedaannya dengan bercanda?

Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara sadar, memiliki maksud tertentu, dan berlangsung berulang dalam periode waktu tertentu. Terkadang, perilaku ini berawal dari candaan. Namun, jika candaan dilakukan terus-menerus, disengaja, dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, maka tindakan tersebut sudah masuk kategori perundungan.

Berbagai Bentuk Bullying

Bullying memiliki banyak bentuk, antara lain:

  • Verbal: penggunaan kata-kata kasar, hinaan, atau ejekan.
  • Ancaman: ucapan yang membuat korban takut, terintimidasi, atau merasa dipaksa.
  • Fisik: kekerasan yang menyebabkan cedera atau kontak fisik yang tidak diinginkan, termasuk pemaksaan terkait seksual.
  • Relasional: pengucilan, pengabaian, atau tindakan yang merusak hubungan sosial korban.
  • Kebohongan sosial: penyebaran gosip untuk merusak reputasi korban.
  • Cyberbullying: perundungan melalui internet, media sosial, atau platform digital lain.

Mengapa Bullying Bisa Terjadi?

Bullying biasanya timbul karena adanya ketimpangan kekuatan. Pelaku merasa lebih dominan atau berkuasa, sementara korban berada dalam posisi lemah dan tidak mampu melawan. Ketidakseimbangan ini membuat tindakan perundungan terus berlanjut dari waktu ke waktu.

Sayangnya, masih banyak orang tua atau pihak sekolah yang menyepelekan tindakan bullying dan menganggapnya sebagai bagian dari “kenakalan anak” atau sekadar bercanda. Padahal, riset menunjukkan bahwa bullying dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan mental, seperti rendahnya rasa percaya diri, perasaan gagal, malu, tidak berdaya, hingga munculnya gangguan mental seperti stres berat, depresi, trauma, bahkan risiko bunuh diri.

Edukasi dan Pencegahan Sangat Penting

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement