Selain itu, pertemuan Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik ke-9 itu diikuti 25 pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik dengan 152 delegasi dan tamu dari 30 negara itu juga menargetkan Gerakan Pramuka Indonesia bertambah menjadi sejuta menjadi 22,7 juta anggota pada 2023.
"Acara ini semakin strategis karena digelar menjelang Konferensi Pramuka se-Dunia ke-41 (41st World Scout Conference) di Baku, Azerbaijan, Agustus 2017, dan Konferensi Pramuka se Asia-Pasifik ke-27 (27th APR Scout Conference) di Filipina 2018," katanya.
Adapun negara-negara yang hadir adalah Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei, Fiji, Hongkong, India, Indonesia, Japan, Kamboja, Kiribati, Korea Selatan, Malaysia, Maldives, Mongolia, dan Maldive.
Selanjutnya, Mongolia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Pakistan, Papua Nugini, Singapura, Sri Langka, Taiwan, Thailand, serta tamu-tamu Pramuka dari Polandia, Spanyol, Ghana, Mesir, Timor Leste, dan Macau.
"Pramuka Indonesia memang sangat diperhitungkan di dunia, karena merupakan satu-satunya dari 162 NSO anggota WOSM yang memiliki anggota terbesar di dunia, yaitu 17.200.595 anggota (data Munas 2013), atau 21.842.404 anggota (data WOSM 2017)," kata ketua panitia pelaksana APR Scout Leaders Summit 2017, Brata T. Hardjosubroto.