Berkah makanan buka puasa gratis memang jadi daya tarik tersendiri untuk kaum muslimin dalam perantauan. Khususnya bagi para mahasiswa. Tidak hanya karena gratis, tetapi juga ajang kumpul-kumpul dengan komunitas satu negara.
“Dulu (2022) ramai mahasiswa Indonesia yang buka di Masjid Turki ini, mas. Bukan hanya anak-anak (Awardee) Beasiswa NTB. Ada anak-anak (Awardee Beasiswa) Ignasi dan Erasmus juga. Bahkan kita sering janjian juga sama mahasiswa dari Malaysia. Tapi tahun kemarin sudah pada pulang, jadi sekarang agak sepi rasanya,” tutur Halim, Mahasiswa S2 Teknik Sipil asal Lombok Timur.
Berdasarkan hasil pemantauan di Masjid Turki (sebutan dari para mahasiswa Indonesia) itu, menu berbukanya memang tidak bisa dibilang sederhana. Pada hari Rabu (13/4), menu yang disajikan adalah semacam nasi kebuli beserta hidangan olahan semur dengan isian daging sapi dan kentang. Lengkap disajikan dengan potongan roti, yogurt dan juga kurma.
Jika ditanya soal rasa, responsnya bervariasi. Hanif, alumnus UGM Yogyakarta yang sekarang menempuh pendidikan S2 Ekonomi Manajemen di Polandia mengaku masakannya enak dan porsinya besar. “Kemarin hari pertama itu lauknya ayam 2 (potong) mas. Banyak orang-orang yang gak habis (makannya),” jelas Hanif.
Penulis
Iwa Gandiwa Dhiras
Mahasiswa S2 Collegium Civitas, Warsawa,
Jurusan Social Media Management and Digital Commerce, PPI Polandia
(Feby Novalius)